Meskipun banyak penelitian telah membuktikan sejumlah manfaat susu
untuk kesehatan, namun tidak semua orang sepakat bahwa susu benar-benar
baik untuk kesehatan.
Mitos susu sebagai penyebab kanker juga sempat muncul ketika FDA
menyetujui departemen peternakan Amerika untuk menggunakan hormon
pertumbuhan (bovine growth hormone/rBGH) pada hewan ternak pada 1994.
Praktik tersebut menyebabkan produksi susu sapi meningkat pesat di AS
sehingga harga susu pun bisa ditekan. Namun penggunaan hormon rBGH pada
sapi dilarang di beberapa negara lain seperti Kanada, Jepang, Uni Eropa,
Australia dan Selandia Baru.
Berikut adalah keterangan beberapa ahli terkait pandangan terhadap minuman yang kaya akan protein, minreal dan vitamin ini
Vandana Sheth, juru bicara untuk Academy of Nutrition and Diabetetic
Satu gelas susu mengandung 150 kalori dan sekitar delapan gram lemak.
Kadar lemak jenuh dalam segelas susu memang cukup besar yakni sekitar 5
gram. Jumlah kalori dan lemak yang Anda peroleh akan semakin tinggi
bila dalam sehari Anda menenggak tiga gelas susu. Tapi tidak perlu
khawatir, Anda dapat menyiasati lemak jenuh dengan minum susu rendah
lemak atau tanpa lemak. Dengan begitu, Anda dapat mengurangi asupan
lemak dan kalori, namun masih mendapatkan semua nutrisi dalam susu.
Sebagai contoh, jika Anda minum delapan ounce (sekitar 235 ml) susu skim (rendah lemak), berarti Anda mendapatkan 90 kalori.
Susu sapi secara alami merupakan sumber yang kaya kalsium, vitamin D
dan potasium. Yogurt akan menjadi pilihan yang baik untuk menggantikan
susu sapi jika Anda menyukainya, terutama yogurt tanpa lemak seperti
yogurt Yunani, yang dari sisi jumlah karbohidrat lebih rendah dan
tinggi protein.
Keith Ayoob, profesor klinis, Departemen Pediatrik di Albert Einstein College of Medicine:
Beberapa isu seperti adanya dugaan penggunaan hormon pertumbuhan (rBGH) pada hewan ternak atau bovine somatotropin untuk mendorong produksi susu sapi, sempat membuat reputasi susu anjlok dan membuat banyak orang khawatir.
Namun penelitian telah membuktikan bahwa mengonsumsi susu yang berasal
dari sapi yang diberi hormon tidak serta merta mentrasfer bahan aktif
kimia ini ke dalam tubuh. Dengan kata lain, rBGH baru bisa menyebabkan
kanker jika disuntikkan langsung ke tubuh manusia.
Dr Amanda Powell, dari Medicine Endocrinology, Diabetes and Nutrition Department di Boston Medical Center:
Dalam hal kesehatan, susu sapi adalah sumber protein yang lengkap. Susu
memiliki delapan gram protein dan 12 gram karbohidrat dalam setiap
gelasnya. Susu sapi murni - tanpa fortifikasi - mengandung 300 miligram
kalsium, yang dapat mencukupi 30 persen dari jumlah asupan harian yang
direkomendasikan untuk kebanyakan orang dewasa. Selain itu segelas susu
memiliki setengah asupan harian vitamin B12 yang direkomendasikan.
Susu sapi biasanya juga diperkaya dengan vitamin D, dan setiap orang
membutuhkan vitamin D untuk menyerap kalsium. Namun, serat tidak bisa
Anda dapatkan dalam susu sapi. Jumlah lemak pada susu bervariabel,
termasuk lemak jenuh. Perlu diingat, ada sedikit kandungan lemak dalam
susu rendah lemak seperti susu skim yang kandungan lemaknya hanya 1-2
persen saja.
Tapi susu juga memiliki kandungan laktosa,
sehingga dapat menyebabkan gastrointestinal atau masalah pencernaan
untuk orang yang memiliki kekurangan enzim laktase.
Meagan Mohammadione, ahli diet klinis di Emory Bariatric Center Emory, Atlanta
Susu sapi memiliki kandungan protein dua kali lipat lebih banyak
ketimbang susu kedelai. Akan tetapi, baik susu kedelai dan sapi,
keduanya merupakan sumber makanan yang kaya kalsium, kalium, fosfor,
vitamin D dan nutrisi lainnya.
Kedelai dan susu sapi memiliki
berbagai jenis protein. Protein dalam susu sapi disebut kasein. Tubuh
manusia umumnya lebih mudah memproses dan menggunakan nutrisi yang
bersumber dari hewan ketimbang yang bersumber dari nabati.
Bagi para vegetarian, konsumsi susu kedelai dapat menjadi alternatif
terbaik. Susu memiliki kandungan gula, dan beberapa orang yang
bermasalah dengan kadar gula darah biasanya mencemaskan hal ini. Tetapi
kandungan gula pada susu atau laktosa, tidak memiliki efek besar
terhadap kenaikan gula darah dibandingkan gula pasir.
Selain itu
juga ada perbedaan antara intoleransi lactosa dan alergi susu. Alergi
terhadap susu sebenarnya sangat jarang, dan yang terjadi sebenarnya
adalah seseorang alergi terhadap kasein pada susu. Jika Anda alergi
terhadap susu, Anda akan merasakannya. Bila Anda mengalami intoleransi
laktosa pun akan mengetahuinya; di mana perut Anda terasa sakit dan
terasa kembung. Jika seseorang menyukai susu tetapi tidak mampu
memtoleransi laktosa, maka disarankan untuk mengonsumsi susu bebas
laktosa.
Itulah beberapa pendapat para ahli tentang kelebihan dan kekurangan susu para bloggers.Mudah2an postingan saya bisa berguna bagi para bloggers semua yang membacanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong Beri Saran dan Komentar ya Kawan...